BMKG memprediksi, wilayah Indonesia akan dilanda kemarau kering pada Juni hingga Agustus mendatang. Kemarau ini disebabkan adanya aliran massa udara basah yang bergerak menuju Samudera Pasifik.
Berdasarkan hasil pantauan BMKG, saat ini wilayah Indonesia masih menghadapi La Nina yang membuat kondisi perairan Samudera Pasifik lebih dingin dibandingkan Indonesia. Namun kondisi itu terus melemah menuju El Nino - Southern Oscillation (ENSO) netral.
Kepala BMKG menyebut, ENSO netral ini terus mengalami pergerakan menuju El Nino lemah. Puncaknya terjadi pada Juni hingga Agustus 2023. Jika El Nino melanda, Indonesia akan mengalami kemarau kering.
"Akan berkembang El Nino Lemah, peluangnya 50%," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Jumat (27/1/2023).
Namun, Dwikorita memastikan apabila El Nino terjadi pada pertengahan tahun ini, durasinya tidak akan berlangsung lama.
