Pihak kepolisian berakhir memukul mundur para anarko, dan menangkap 500 orang yang terdiri dari pelajar dan pengangguran. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana mengatakan bahwa para anarko tersebut berasal dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor dan Subang. Sejumlah barang bukti seperti ketapel, bola kasti yang diduga berisi bahan kimia, serta bom molotov turut diamankan. Kapolda Metro Jaya menegaskan akan mencari aktor intelektual yang diduga menunggangi aksi tersebut.