Suasana jumpa pers Brimo Future Garuda. (Foto: Istimewa)
Jakarta: Empat legenda sepak bola dunia yang terdiri atas Juan Sebastian Veron, Roberto Carlos, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis sepakat berpendapat bahwa Indonesia memiliki pemain muda yang menjanjikan. Mereka menyebut para pemain muda tersebut tidak hanya berpotensi untuk dalam negeri, tapi layak diuji di liga–liga besar dunia.
"Mereka sangat bagus. Pemain muda Indonesia berbakat dan mereka telah membuktikannya. Pemain Indonesia jelas memiliki kualitas," ucap Giorgos Karagounis usai menjadi pelatih tim dalam Fourfeo Mini Tournament di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Lebih jauh, kapten timnas Yunani yang ikut mengalahkan Portugal pada 2004 ini menambahkan, "Mereka bisa bermain di Eropa jika mampu membuktikan diri. Jika kamu percaya diri, berani mencapai mimpi, dan jika federasi memberi dukungan kepada para pemain, tentu mereka bisa bermain di Eropa," ujar Giorgos.
Pujian juga dilontarkan oleh mantan gelandang Manchester United dan timnas Argentina, Juan Sebastian Veron. Dia bahkan menganggap masa depan timnas Indonesia sangat cerah dengan pemain-pemain muda berbakat yang dilihatnya hari ini.
"Talenta muda yang dimiliki Indonesia cukup bagus. Saya melihat banyak talenta muda di seluruh dunia, termasuk di sini. Mereka mau bekerja keras, para pelatih juga bagus. Jadi, timnas Indonesia punya masa depan yang baik," tutur Veron.
Veron dan Giorgos, bersama Roberto Carlos dan Eric Abidal sama-sama mengikuti BRIMO Future Garuda hingga hari terakhir. Keempatnya memimpin tim masing-masing yang diisi talenta muda pilihan berusia di bawah 16 tahun untuk berkompetisi di Fourfeo Mini Tournament
Selain itu, Juan Sebastian Veron, Roberto Carlos, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis juga satu lapangan bersama dengan Direksi BRI dan Pimpinan Media. Veron dan Carlos masuk tim putih yang diisi Direksi BRI, sedangkan Abidal dan Karagounis tergabung di tim rompi merah muda bersama pimpinan media. Hasilnya, tim rompi merah muda menang dengan skor 2-0 dan salah satu golnya dicetak oleh Karagounis.
Sementara itu pada berbagai kesempatan, Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa gemblengan dari para legenda dunia akan memupuk mental dan mimpi Garuda Mendunia sejak dini.
"Kita ingin membangkitkan lagi semangat para atlet muda sepak bola Indonesia. Dari para legenda ini, mereka belajar bahwa tidak ada yang tidak mungkin," kata Erick.
Dia menekankan, para legenda sepak bola dunia itu awalnya juga bukan siapa-siapa. Namun, mereka bisa menjadi legenda karena punya mimpi besar. "Dan mereka fight (berjuang keras) untuk mencapai mimpinya," tambah Erick.
Dia mencontohkan Marco Materazzi yang mulai bermain sepak bola profesional di usia 22 tahun. Meski tergolong telat, namun mantan bek timnas Italia itu berhasil membawa negaranya menggondol Piala Dunia ketika berusia 34 tahun.
Begitu pula Erick Abidal. Meski divonis menderita kanker, mantan pemain timnas Prancis itu tidak menyerah dan bahkan mampu membawa timnya menjadi juara.
Sementara Roberto Carlos dan Juan Veron, kata Erick, berasal dari desa miskin di negaranya, tapi berhasil masuk klub besar dunia seperti Manchester United dan Real Madrid. Berkaca dari pengalaman itu, Erick memotivasi pemain muda bahwa tidak ada yang tidak mungkin diraih.
"Indonesia selalu dibilang dengan negara sebesar ini underdog (tidak diunggulkan). Inilah mentalitas yang kita harus bongkar di bangsa ini, terutama kalian timnas U-16, U-17 ke depan. Kalau kita punya mimpi, kita kerja keras, bisa," kata Erick.
Erick juga menyinggung bagaimana Yunani mengalahkan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo pada Piala Eropa 2004. "Artinya apa, kalau kalian serius bangun dari sekarang, kalian bisa (mengikuti jejak mereka)," lanjut Erick kepada para pemain muda.