Sesi latihan para pemain Manchester City jelang final Liga Champions kontra Inter Milan. (FRANCK FIFE / AFP)
Jakarta: Tinggal selangkah lagi bagi Manchester City untuk menyabet gelar treble winner atau menjadi juara di tiga kompetisi dalam semusim. Caranya, mereka hanya perlu menaklukkan Inter Milan pada fase final Liga Champions 2022/2023 di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Minggu 11 Juni pukul 02.00 dini hari WIB.
Lokasi pertandingan yang merupakan stadion terbesar di Turki itu merupakan tempat Liverpool membuat keajaiban berbalik menang atas AC Milan pada final Liga Champions 2004/2005. Jadi, sihir dalam laga nanti bisa saja lebih berpihak kepada City karena mereka dan Liverpool berasal dari Inggris, sedangkan Inter merupakan rival sekota AC Milan di Italia.
Meski demikian, City memang lebih unggul di atas kertas ketimbang Inter. Selain lebih superior di liga domestik dengan menjuarai Liga Primer Inggris dan Piala FA, The Citizens juga diperkuat para pemain yang punya statistik mentereng di sepanjang musim ini, termasuk Erling Haaland dan Kevin De Bruyne.
Haaland sudah mencetak 52 gol dan 9 assist dari 52 laga di semua kompetisi musim ini. Khusus di Liga Champions, striker asal Norwegia itu sudah mencetak 12 gol dari 10 laga dan hanya butuh tambahan satu gol lagi untuk memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy sebagai top skor Liga Champions dari klub Inggris (Manchester United) pada musim 2002/2003.
Gelandang kreatif De Bruyne juga berkontribusi besar untuk City di sepanjang musim ini dengan catatan 48 kali tampil di semua kompetisi sambil mencetak 10 gol dan 31 assist. Perannya dalam membongkar pertahanan lawan dan membuka peluang diyakini bakal menjadi pekerjaaan berat buat para pemain Inter.
Selain itu, City tampak lebih menjanjikan dalam laga final nanti karena mampu mengalahkan juara bertahan Real Madrid dengan skor agregat 5-1 pada semifinal. Hasil tersebut sekaligus menjadi bukti keberhasilan balas dendam City yang disingkirkan Madrid pada semifinal Liga Champions musim lalu.
Di sisi lain, Inter melewati semifinal setelah menang dengan skor agregat 3-0 atas AC Milan yang sering mereka hadapi di Italia, termasuk ketika menjuarai Supercoppa Italiana tahun lalu. Kemudian, Nerazzurri tampak lebih lemah dari City karena kalah bersaing dengan Napoli dalam perebutan gelar Serie A Italia 2022/2023.
Jangan Anggap Remeh
Meski demikian, City tetap tidak boleh menganggap remeh lawan karena Inter dikenal punya pertahanan kokoh dan serangan balik mematikan yang biasanya diperagakan oleh penyerang Romelu Lukaku atau Lautaro Martinez. Selain itu, Inter pernah meraih treble winner ketika masih dibesut Jose Mourinho pada musim 2009/2010.
Lukaku sudah tampil dalam tujuh laga Inter di Liga Champions musim ini sambil mencetak 3 gol dan 1 assist, sedangkan Martinez mampu menyumbang 3 gol dan 3 assist dalam 12 laga. Meski tidak berkontribusi sebesar Haaland, Lukaku dan Martinez kerap tampil efektif dalam laga Nerazzurri di berbagai kompetisi.
City juga diyakini buta kekuatan Inter karena mereka belum pernah bentrok dengan Inter di turnamen resmi sebelumnya, terlebih di fase final Liga Champions. Rekor pertemuan kedua tim menunjukkan, The Citizens hanya pernah menang sekali dari tiga pertemuan dengan Inter, namun itu pun terjadi dalam laga persahabatan pada 2010 dan 2011 silam.